Tekno Kediri – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali menetapkan tersangka atau warga yang diduga terkena cacar monyet (monkeypox) di Indonesia. Saat ini, warga tersebut dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Jawa Tengah. Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Shahrir mengatakan pasien itu adalah seorang pria berusia 55 tahun. Syahril mengatakan pasien tersebut bukan turis asing (PPLN).
“Seorang pria non-PPLN, 55 tahun dengan suspek monkeypox saat ini diisolasi di rumah sakit swasta di Jawa Tengah.”
Syahril mengatakan, pasien suspek cacar monyet ini akan diperiksa lebih lanjut untuk memastikan penyakitnya, dan di Indonesia masih belum ada kasus cacar monyet alias monkeypox.
“Nanti akan dilakukan tes PCR untuk memastikannya. Bisa cacar normal atau penyakit lain, bukan cacar monyet,” kata Syahril.
Diduga pasien cacar monyet ditemukan di Jawa Tengah
Pada akhir Juli tahun lalu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin juga melaporkan setidaknya sembilan kasus suspek cacar monyet di Indonesia negatif.
Kementerian Kesehatan sebelumnya mengatakan akan memperkuat dan meningkatkan deteksi dini atau surveilans cacar monyet di kalangan kelompok gay di Indonesia.
Maxi Laing Rondonou, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Departemen Kesehatan, menambahkan bahwa upaya mitigasi didorong oleh laporan dari banyak negara bahwa sebagian besar dari mereka yang terinfeksi cacar monyet adalah homoseksual.
Indonesia diminta waspada
Komite Eksekutif Persatuan Dokter Indonesia (PB IDI) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Cacar Monyet setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Selain itu, kasus kematian cacar monyet yang lebih baru telah ditemukan di banyak negara non-Afrika, termasuk Brasil, Spanyol, dan India. IDI menilai upaya tersebut sebagai bentuk kewaspadaan terhadap kemungkinan mewabahnya monkeypox di Indonesia.
“Sehubungan dengan adanya pandemi Covid-19 dan sebagaimana diperingatkan oleh WHO mengenai monkeypox, IDI juga telah membentuk satgas khusus monkeypox.
Gugus Tugas Monkeypox terdiri dari sejumlah organisasi profesional lain yang bertugas memantau dan mendeteksi kemungkinan wabah cacar monyet di Indonesia. Dia juga mendesak pemerintah untuk meningkatkan upaya mitigasi untuk mencegah kasus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia. IDI kemudian meminta pemerintah memperluas area pemeriksaan atau screening di pintu masuk Indonesia.
Adib juga meminta pemerintah meningkatkan kapasitas jaringan laboratorium diagnostik molekuler spesimen dari pasien yang diduga menderita monkeypox, sesuai rekomendasi WHO. Selain meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi kontak dekat pasien yang dicurigai dan kemungkinan cacar monyet,
“Pemudik akan kita awasi melalui pemantauan suhu, pemantauan tanda dan gejala. Pemudik yang demam harus diperiksa langsung oleh dokter yang bertugas di pelabuhan, bandara atau PLBDN,” ujarnya.