Tujuh Eksperimen Luar Angkasa Ini Seperti Tiada Guna

Starliner Meluncur dan Mendarat di Stasiun Luar Angkasa
Foto: NASA/Joel Kowsky

 

Tekno Kediri – Tujuh eksperimen di luar angkasa yang tampaknya tidak berarti. Ilmuwan seperti NASA telah melakukan serangkaian eksperimen di luar angkasa. Namun, beberapa bertekad untuk tidak berguna.

Ternyata ada beberapa eksperimen di luar angkasa yang dilakukan oleh para ilmuwan. Namun, ada beberapa yang tampaknya tidak berguna.

Alam semesta tentu memiliki banyak hal menarik untuk dipelajari. Sejauh ini, para ilmuwan masih mencoba menjelajahi alam semesta. Hal ini juga memudahkan munculnya berbagai eksperimen yang berkaitan dengan luar angkasa.

Banyak pesawat ruang angkasa dan astronot pergi ke luar angkasa dan melakukan eksperimen untuk memahami alam semesta dan bumi. Beberapa percobaan ini mungkin berguna.

Namun, ada beberapa eksperimen yang tampaknya tidak berguna untuk mendukung eksplorasi ruang angkasa, namun para ilmuwan tetap bersemangat melakukannya untuk pengetahuan.

Mau tahu eksperimen apa yang tidak membantu? Di sini, tim HiTekno.com merangkum eksperimen di luar angkasa yang tampak tidak berarti dari Listverse, Senin (8 Agustus 2022).

1. Mawar dengan aroma yang berbeda

Pada tahun 1998, NASA bermitra dengan International Flavours & Fragrances (IFF) untuk mempelajari efek gayaberat mikro pada aroma mawar.

Mereka ingin mengembangkan parfum baru yang unik. Bagaimanapun, menempatkan mawar di bawah gayaberat mikro mengubah jumlah minyak esensial yang mereka hasilkan.Minyak esensial mawar membawa aroma bunga.

Ketika bunga mawar diuji di luar angkasa, aroma bunga mawar berubah total.Berdasarkan hasil percobaan ini, Shiseido Cosmetics memutuskan untuk membuat parfum baru bernama “Zen”. Setelah mengirimkan bunga mawar ke luar angkasa, IFF hanya bisa membayangkan pengeluaran R&D IFF.

2. Tragedi lapisan kecil perak

Pada tahun 2003, Space Shuttle Columbia meledak saat masuk kembali, menewaskan semua anggota awak. Saat membersihkan puing-puing, kru menemukan eksperimen yang mengandung nematoda.

Kelangsungan hidup cacing adalah penemuan penting, menunjukkan bahwa makhluk itu dapat bertahan hidup saat mendarat di planet lain tanpa dilindungi oleh kapal.

Bahkan hari ini, nematoda dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk eksperimen dan pengamatan lebih lanjut.

3. Studi kembar

NASA menyelidiki astronot Mark Kelly dan saudara kembarnya Scott. Scott dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dan menghabiskan hampir satu tahun penuh di lingkungan gravitasi mikro.

Mark berada di Bumi dan melakukan eksperimen yang sama saat Scott mengambang, sehingga 84 peneliti yang mengerjakan eksperimen ini dapat melihat efek gayaberat mikro pada tubuh manusia.

Tidak mengherankan, Scott telah mengalami banyak perubahan sejak tubuh kita berkembang untuk menangani gravitasi dan keadaan Bumi, termasuk:

  • Penurunan berat badan
  • Mengubah bentuk mata
  • Sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif
  • Perubahan kromosom

Ketika Scott kembali ke Bumi, sebagian besar tubuhnya dipulihkan. Para ilmuwan berharap penelitian ini akan membantu manusia mengatasi stres, tetapi hasilnya tidak terbuka untuk umum.

4. Tumbuhkan tanaman di luar angkasa

Siapapun yang telah melihat film “Martian” yang dibintangi Matt Damon memahami pentingnya teori eksperimental ini. Untuk menjajah Mars, kita harus bisa menanam makanan kita sendiri.

Sejauh ini, para ilmuwan belum banyak menanam, kecuali beberapa jenis selada, kol, kangkung, dan bunga.

5. Eksperimen dinding air

Eksperimen Tembok Air dirancang untuk mempelajari bagaimana air berperilaku di bawah gayaberat mikro. Ini melibatkan pembuatan dinding air yang dapat digunakan astronot untuk berbagai tujuan, menggunakan sistem “kantong” yang diisi dengan air.

Jika berhasil, ini dapat mengurangi peralatan mekanis dan teknis yang diperlukan untuk sistem pendukung kehidupan saat ini. Satu-satunya bagian mekanis dari dinding air adalah pompa air untuk memindahkan air ke tempat yang dibutuhkan.

6. Mighty Mouse bukan lagi fiksi

Eksperimen yang dimulai dengan “tikus” yang dimodifikasi secara genetik menarik perhatian hampir semua orang. Tikus yang digunakan dalam percobaan dimutasi agar memiliki massa otot dua kali lipat dari tikus normal.

Inti dari percobaan ini adalah untuk melihat bagaimana gayaberat mikro mempengaruhi kehilangan otot dan massa tulang.

Hasilnya, tikus yang secara genetik unggul tidak kehilangan massa otot atau tulang selama 33 hari di luar angkasa. Pada saat yang sama, tikus normal kehilangan sekitar 18% pada waktu yang sama.

Para ilmuwan berharap bahwa hasil ini dapat membantu orang dan astronot di Bumi yang harus berurusan dengan kehilangan otot karena penyakit dan gravitasi rendah.

7. Uji coba api

Salah satu hal terburuk yang bisa terjadi di pesawat luar angkasa adalah kebakaran. Kebakaran dapat menyebar dengan cepat dan menghancurkan sistem pendukung penting.

Rencana NASA untuk menghindari bencana adalah dengan membakar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan aman. Proyek ini diberi nama SoFIE, yang merupakan singkatan dari Solid Fuel Ignition and Extinction.

Eksperimen SoFIE akan dilakukan pada rak pembakaran ISS. Para ilmuwan ingin mempelajari bagaimana api menyebar dan berinteraksi dengan berbagai zat di bawah gravitasi rendah, dengan tujuan akhir membangun koloni di Bulan dan Mars dengan risiko kebakaran minimal.

Itulah tadi tujuh percobaan di luar angkasa, yang tampaknya tidak ada gunanya, tetapi para ilmuwan tetap melakukannya.