Meski penjualan lesu, laptop Asus tetap diminati gamer Indonesia

Laptop Asus
Laptop Asus lesu, tapi tetap digemari oleh gamers Indonesia. Foto: Asus

 

Tekno Kediri – Muhammad Firman, juru bicara Asus Indonesia, menilai gamer Indonesia masih sangat antusias mencari laptop gaming Asus. Meski saat ini penjualan laptop sedang lesu akibat berbagai isu global.

Pada Media Gathering Asus Indonesia di Jakarta pada Selasa, 8 September 2022, Firman mengatakan:

Menurut Firman, laptop gaming banyak dicari oleh para gamer karena selalu membutuhkan spek yang tinggi untuk memainkan game-nya. Selain itu, pengembang terus merilis game yang membutuhkan laptop dengan fitur terbaik.

“Makanya banyak gamer yang memilih untuk mengupgrade laptopnya dari spesifikasi lama ke yang lebih tinggi, padahal bisa memainkan game berat di laptop lawas,” lanjutnya.

“Berbeda dengan segmen konsumen (laptop Asus, Vivobook, seri Zenbook), mereka tidak terlalu tertarik untuk mengupdate perangkatnya karena laptop lawas masih memiliki spesifikasi yang lebih baik,” kata Firman.

Asus Indonesia sendiri menargetkan penjualan laptop konsumen mencapai 1,2 juta pada tahun 2022. Untuk laptop gaming, kami menargetkan mencapai 108.000 penjualan perangkat pada akhir tahun.

Menurut data Firman hingga kuartal I 2022, laptop konsumen Asus terjual sebanyak 233.189 unit atau 19% dari total 1,2 juta unit. Sedangkan laptop gaming terjual sebanyak 21.863 unit atau 20% dari total 108.000 unit.

“Target laptop gaming sebenarnya lebih murah dan lebih murah dari konsumen karena mereka adalah laptop yang tersegmentasi. Namun jika melihat data, persentasenya lebih tinggi dari konsumen.” lanjutnya.

Sayangnya, Firman belum bisa memberikan data penjualan laptop Asus untuk kuartal III 2022. Pasalnya, periode tersebut saat ini berlangsung dari Juli hingga September 2022. untuk sekarang.

“Data kuartalan masih dihitung karena akan berakhir pada September, namun sejauh ini gamer lebih tertarik pada laptop gaming kami daripada di segmen konsumen,” jelasnya.

Seperti diketahui, pasar laptop Asus di Indonesia juga sedang lesu akibat lesunya permintaan. Hal ini disebabkan berbagai isu global, antara lain resesi, krisis chip semikonduktor, dan lockdown Covid-19 di China.

Alhasil, persediaan laptop Asus di Indonesia juga semakin berkurang. Firman menyamakan penurunan persediaan dari Asus ke negara asalnya sebesar 20-30% secara global.