PT PP Raih Kontrak Baru Rp 13,5 Triliun Dengan Proyek Bandara Halim Perdana Kusuma

PT PP Kontrak Baru Dengan Halim Perdana Kusuma
PT PP Kontrak Baru Dengan Halim Perdana Kusuma, Foto: Merdeka

 

Tekno Kediri – PT PP (Persero) Tbk, perusahaan konstruksi dan investasi milik negara, mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp13,55 triliun hingga akhir Juli 2022. Rp9,549 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Perolehan kontrak baru terdiri dari berbagai proyek. Antara lain, pembangunan Proyek Terminal Kalibaru Tahap 1B Pelabuhan Tanjung Priok senilai Rp3,83 triliun, Proyek Pipa Semarang-Batan sebesar Rp1,060 triliun dan Proyek Pengembangan Perta Medika Sanur Bali senilai Rp621 miliar dengan biaya pembangunan unit Rp421,0 triliun. pembangunan jalan tol Simpang Compose Serang-Panimbang senilai Rp 341 miliar;

Selain itu, ada proyek Landmark BSI Aceh senilai Rp 296 miliar, pekerjaan interior gedung Kejaksaan Agung RI sebesar Rp 286 miliar, proyek lanjutan pembangunan Dermaga Benoa senilai Rp 232 miliar dan proyek bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta. Rp 207 miliar, anak perusahaan Rp 4,04 triliun dll.

“PT PP telah memenangkan kontrak baru senilai Rp 13,55 triliun hingga akhir Juli 2022. Dengan total nilai akuisisi ini, PT PP akan terus mengejar kontrak baru tahun ini untuk memenuhi target yang ditetapkan manajemen. Saya sedang melakukannya” Jakarta , Rabu (17/8).

Dia menjelaskan, untuk memaksimalkan perolehan kontrak baru tahun ini, PT PP akan fokus pada proyek-proyek strategis milik pemerintah dan BUMN.Kami masih optimistis bisa mencapai target (sekitar Rp429 miliar).

“Untuk mencapai tujuan tersebut, PT PP akan fokus menyelesaikan beberapa proyek skala besar dan proyek strategis nasional,” kata Bakhtiyar.

Hingga Juli 2022, kontrak baru dari BUMN (BUMN) akan mendominasi dengan kontribusi 74% terhadap perolehan kontrak baru PT PP, disusul oleh Pemerintah (Pemerintah) sebesar 22% dan Swasta sebesar 4%. Komposisi perolehan proyek tersebut adalah 70,18% untuk induk perusahaan dan 29,82% untuk anak perusahaan.

Di sisi lain, 62% bisnis perusahaan adalah jasa konstruksi (infrastruktur/teknik sipil, gedung, jalan tol/jembatan), 8% adalah EPC, dan 30% adalah anak perusahaan. Jasa konstruksi menyumbang 50% untuk infrastruktur dan pekerjaan sipil, 39% untuk bangunan, dan 11% untuk jalan tol dan jembatan.

Kinerja perusahaan pada kuartal kedua tahun 2022

Sebelumnya, PT PP merilis laporan keuangan perseroan (unaudited) per 30 Juni 2022 pekan lalu. Pada kuartal II 2022, PT PP mencatatkan laba usaha sebesar Rp 9,023 triliun, tumbuh secara year-on-year 39,74% dibandingkan capaian 2021 sebesar Rp 6,457 triliun.

Kontribusi pertumbuhan laba usaha PT PP berasal 55% dari induk perusahaan dan sisanya 45% dari anak perusahaan (PP Presisi 17%, PP Semarang Demak 10%, PP Properti 10%, PP 3% untuk Perkotaan, 4% untuk lainnya ).

Pertumbuhan pendapatan yang kuat juga meningkatkan kualitas Interest Coverage Ratio (ICR) dari 2,71x menjadi 3,46x year-on-year. Selain itu, PTPP juga mencatatkan kenaikan nilai laba kotor sebesar 13,61%, pencapaiannya meningkat 12,36% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Hingga kuartal II, PTPP telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp1,898 triliun, tumbuh 115% year-on-year dibandingkan menyerap Rp88,2 miliar pada 2021. Belanja modal digunakan untuk mendanai tindak lanjut dan melanjutkan proyek investasi.