Rekomendasi Saham Hari ini untuk 2023

Intip rekomendasi kami untuk saham hari ini yang menarik untuk dilirik tahun depan

 

Rekomendasi saham hari ini 29 nopember 2022
Rekomendasi saham hari ini 29 nopember 2022. kredit gambar: tribunews

Pasar saham akan dibayangi oleh sentimen tahun depan. Agus Pramono, Kepala Riset Aldiracita Sekuritas, mengungkapkan sentimen yang membayangi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah resesi global dan bagaimana Indonesia melewatinya.

Sementara itu, kenaikan inflasi juga membayangi pasar saham. Selain itu, kebijakan BI tentang suku bunga membuat investor mencermati saham-saham di sektor defensif seperti barang konsumsi, seperti saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. yang naik. (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Saham berbasis komoditas, di sisi lain, bisa meredam sentimen tahun depan.

Samuel Sekuritas Indonesia mempertahankan target Indeks Saham Gabungan (IHSG) di level 8.300 pada 2023. Prasetya Gunadi, Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia, meyakini saham-saham dengan fundamental dan prospek pendapatan yang kuat akan mengungguli IHSG. Dengan kapitalisasi pasar sebesar 38% dari total kapitalisasi pasar IHSG, sektor perbankan akan tetap menjadi penggerak utama pertumbuhan IHSG tahun depan.

Berikut adalah pilihan terbaik  dari Samuel Sekuritas selama tiga bulan terakhir.

  1. Buy PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan target harga Rp240 per saham.

Sementara Vidio masih dalam tahap ekspansi, Samuel Sekuritas yakin SCMA akan membantu memaksimalkan potensi Vidio untuk memanfaatkan pasar periklanan digital yang berkembang pesat. Sementara itu, Vidio bisa mengalami momentum pertumbuhan yang kuat dalam jangka pendek berkat Piala Dunia 2022 yang dimulai bulan ini.

  1. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan dibeli dengan target harga Rp 9.200 per saham.

Ke depan, SMGR diharapkan dapat menjaga biaya, dibantu oleh rencana perusahaan untuk menaikkan harga sebesar 2%-3% pada kuartal keempat tahun 2022. Samuel Sekuritas juga melihat akuisisi SMGR terhadap PT Semen Batubaraja Tbk (SMBR). ) secara aktif.

  1. Buy PT Medco Energi International Tbk (MEDC) dengan target harga Rp 1.200 per saham.

MEDC diperkirakan akan membukukan pertumbuhan laba per saham (EPS) yang kuat tahun ini, didukung oleh harga minyak yang lebih tinggi, peningkatan produksi minyak dan gas, serta pendapatan yang lebih tinggi dari Medco Power dan Amman Mineral.

  1. PT Ace Hardware Tbk (ACES), dibeli dengan target harga Rp650 per saham.

Samuel Sekuritas yakin ACES akan mencapai pertumbuhan yang memuaskan pada kuartal keempat tahun 2022. Ini didukung oleh faktor musiman dan penjualan yang dijadwalkan pada bulan Desember, yang akan membantu ACES mengurangi inventaris. Selain itu, ACES terus berekspansi terutama dengan membuka gerai baru di pulau Jawa (di luar Jakarta).

  1. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dibeli dengan target harga Rp 1.800 per saham.

BBTN berencana melaksanakan rights issue dengan target dana Rp 4,13 triliun pada kuartal IV 2022 yang akan meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR).

BBTN saat ini diperdagangkan dengan valuasi menarik yaitu 0,6x price-to-book value (PBV). BBTN juga berpeluang membukukan pertumbuhan kredit yang tinggi tahun depan karena kenaikan kredit bersubsidi seiring dengan rencana pemerintah meningkatkan Fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (FLPP) Bersubsidi.

Sebagai acuan, Samuel Sekuritas telah merevisi sejumlah prakiraan kondisi makroekonomi Indonesia, meningkat dari 5% menjadi 6%. Suku bunga puncak akan naik dari 5,5% di Q2 2023 menjadi 6,25% di Q1 2023.

Kedua, Samuel Sekuritas menaikkan proyeksi nilai tukar rupiah akhir tahun 2022 menjadi Rp15.600 per dolar dari sebelumnya Rp15.200 per dolar. Asumsi nilai tukar rupiah pada tahun 2023 adalah Rp15.700 per dolar, turun dari sebelumnya Rp15.400 per dolar.

Ketiga, Samuel Sekuritas menaikkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 2022 menjadi 5,1%, naik dari 4,7% sebelumnya, dan mempertahankan perkiraan PDB 2023 di 4,0%.

Secara keseluruhan, terlepas dari koreksi tersebut, Samuel Sekuritas meyakini perekonomian Indonesia akan tetap tangguh dan tidak mengalami hard landing. Ini karena situasi ekonomi makro Indonesia lebih baik daripada banyak negara lain, antara lain karena surplus neraca berjalan dan tekanan inflasi yang lebih rendah.