Akun Twitter Gratisan Dibatasi Oleh Elon Musk, Apa Dampaknya di Indonesia ?

Twitter centang biru bukan syarat untuk jual NFT
Twitter Gratisan. Credits: Twitter

 

Twitter Gratisan – Dalam perkembangan terbaru di dunia media sosial, CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengumumkan kebijakan pembatasan akses bagi pengguna Twitter yang memiliki akun tak terverifikasi alias gratisan. Keputusan ini telah menyebabkan sejumlah reaksi dan mempengaruhi tren di Twitter, termasuk di Indonesia. Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam tentang kebijakan tersebut, dampaknya, dan tren yang muncul di Indonesia sebagai akibat dari langkah yang diambil oleh Elon Musk.

Pembatasan Akun Tak Terverifikasi oleh Elon Musk

Pada hari Sabtu, tanggal 1 Juli, Elon Musk secara resmi mengungkapkan niatnya untuk membatasi akses bagi pengguna Twitter yang memiliki akun tak terverifikasi alias gratisan. Tujuan dari pembatasan ini adalah untuk mengendalikan penarikan data yang ekstrem dan manipulasi sistem yang terjadi di platform tersebut. Musk mengumumkan bahwa batas maksimum postingan harian untuk pengguna terverifikasi adalah 8.000, sedangkan pengguna tak terverifikasi hanya dapat membuat 800 postingan per hari. Selain itu, untuk melihat postingan di Twitter, pengguna harus masuk atau login ke akun terdaftar mereka.

Dampak dan Tren di Indonesia

Twitter Gratisan – Dampak kebijakan ini juga terasa di Indonesia, dengan beberapa kata kunci seperti “Twitter Down” dan “Elon” menjadi trending topik di Twitter. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna di Indonesia aktif mengikuti perkembangan terbaru seputar kebijakan Elon Musk terkait batasan akun Twitter gratisan. Fenomena ini juga mengarah pada munculnya trending topik lain seperti “Twitter Kenapa”. Demikian pula, di Amerika Serikat (AS), kata kunci “Rate Limit Exceeded” dan “#TwitterDown” menjadi trending topik Twitter.

Reaksi dan Kesulitan yang Dialami Pengguna Twitter

Sejumlah pengguna Twitter, termasuk jurnalis dari CNN, melaporkan bahwa feed Twitter mereka tidak dapat dimuat dan mereka menerima pesan kesalahan yang menyatakan, “Maaf, tindakan Anda dibatasi. Silakan tunggu beberapa saat, lalu coba lagi”. Pengguna di Indonesia juga melaporkan pengalaman serupa dengan pesan kesalahan yang sama. Di Malaysia, negara tetangga, kata kunci yang menjadi trending topik adalah “Elon Musk”, “#TwitterDown”, dan “#RateLimitExceeded”.

Langganan Akun Twitter

Salah satu langkah yang diambil oleh Elon Musk untuk meningkatkan pemasukan Twitter adalah melalui program berlangganan verifikasi akun. Di bawah kebijakan ini, pengguna yang ingin melihat konten di platform Twitter akan diminta untuk mendaftar atau masuk ke akun mereka serta memverifikasi akun mereka untuk dapat melihat tweet lebih banyak. Verifikasi adalah program berlangganan yang ditawarkan oleh Twitter kepada pengguna sebagai bagian dari upaya mereka untuk memulihkan kepercayaan pengiklan dan menghasilkan pendapatan tambahan melalui fitur berbayar yang disebut Twitter Blue.

Jenis Verifikasi dan Biaya Berlangganan

Ada dua jenis verifikasi yang ditawarkan oleh Twitter, yaitu verifikasi untuk pengguna personal (individu dan kreator) serta verifikasi untuk pengguna organisasi (bisnis, lembaga pemerintah, dan organisasi nirlaba). Biaya berlangganan verifikasi untuk pengguna personal adalah Rp1,25 juta per tahun atau Rp120.000 per bulan. Sementara itu, pengguna organisasi dapat memperoleh verifikasi dengan membayar Rp15 juta per tahun atau Rp752 ribu per bulan.

Strategi Twitter dalam Revitalisasi Bisnis

Di bawah kepemimpinan Elon Musk, Twitter telah mengumumkan rencana untuk fokus pada kemitraan video, pencipta konten, dan perdagangan sebagai langkah untuk merevitalisasi bisnis perusahaan media sosial ini di luar sektor periklanan digital. Twitter juga telah memperkenalkan biaya akses bagi pengguna dan aplikasi pihak ketiga yang menggunakan antarmuka pemrograman aplikasi (API) mereka.

Kesimpulan

Twitter Gratisan – Pembatasan akses bagi akun tak terverifikasi di Twitter oleh Elon Musk telah mempengaruhi tren di platform tersebut, termasuk di Indonesia. Langkah-langkah yang diambil oleh Musk tersebut memunculkan reaksi dari pengguna dan menghasilkan tren seperti “Twitter Down” dan “Elon”. Selain itu, Twitter juga telah meluncurkan program berlangganan verifikasi akun sebagai bagian dari upaya mereka untuk meningkatkan pemasukan dan merevitalisasi bisnis mereka di luar periklanan digital.