Siapakah Sultan Qalawun ?

Sejarah Islam Dunia

Pertanyaan :

Sultan qalawun adalah seorang budak yang berasal dari… ?

Jawab :

Sultan Qalawun atau Al-Malik al-Salih Najm al-Din Ayyub bin al-Shaikh al-Mu’azzam Turanshah adalah seorang sultan Mesir dan Syam yang berkuasa dari tahun 1279 hingga 1290. Ia terkenal karena berhasil mempertahankan kekuasaan Dinasti Ayyubiyah di Mesir dan mengalahkan serangan bangsa Mongol di wilayah Timur Tengah.

Sultan Qalawun lahir sebagai seorang budak di negara Kipchak pada sekitar tahun 1222. Ia dibeli oleh al-Malik al-Salih Ayyub, sultan Mesir pada saat itu, dan dibawa ke Mesir pada tahun 1240. Al-Malik al-Salih Ayyub melihat potensi besar dalam Qalawun dan memberinya pendidikan yang baik, termasuk dalam bidang militer dan administrasi.

Setelah kematian al-Malik al-Salih Ayyub pada tahun 1249, Qalawun menjadi sultan keempat dari Dinasti Ayyubiyah di Mesir pada tahun 1279. Pada awal pemerintahannya, Mesir sedang menghadapi ancaman serius dari bangsa Mongol, yang telah menaklukkan Persia dan Irak. Qalawun mengambil tindakan yang tegas untuk mempertahankan kekuasaannya dengan membangun sistem pertahanan yang kuat dan melakukan serangan balik terhadap pasukan Mongol yang berusaha menaklukkan wilayahnya.

Pada tahun 1281, pasukan Mongol yang dipimpin oleh Qutuz dan Baibars berhasil dikalahkan oleh Qalawun dalam Pertempuran Ain Jalut di wilayah Palestina. Kemenangan ini dianggap sebagai momen penting dalam sejarah Timur Tengah karena menjadi awal dari kejatuhan kekuasaan Mongol di wilayah tersebut.

Selama masa pemerintahannya, Qalawun juga melakukan reformasi di bidang administrasi dan ekonomi, termasuk membangun sistem pengairan yang lebih baik untuk meningkatkan produksi pertanian dan meningkatkan pendapatan negara. Ia juga memperbaiki sistem pengadilan dan mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan seni.

Qalawun meninggal pada tahun 1290 dan digantikan oleh putranya, Al-Ashraf Khalil. Meskipun awalnya berasal dari latar belakang yang rendah, Qalawun berhasil membangun kekuasaannya dan mempertahankan Dinasti Ayyubiyah di Mesir selama hampir satu dekade. Kemenangan yang diraihnya melawan Mongol juga dianggap sebagai momen penting dalam sejarah Timur Tengah.

Sultan Qalawun juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang religius. Ia mendukung pembangunan masjid dan madrasah di seluruh wilayah kekuasaannya dan memperhatikan kebutuhan para ulama. Ia juga dikenal sebagai seorang yang dermawan, sering memberikan sumbangan untuk amal dan membantu orang miskin.

Selama masa pemerintahannya, Dinasti Ayyubiyah di Mesir mengalami masa kejayaan, terutama dalam bidang perdagangan dan ekonomi. Mesir menjadi pusat perdagangan penting di kawasan Timur Tengah dan berhasil membangun hubungan dagang dengan Eropa dan Asia.

Namun, setelah kematian Qalawun pada tahun 1290, Dinasti Ayyubiyah mulai mengalami kemunduran dan sering berganti kepemimpinan yang tidak stabil. Pada tahun 1250, Dinasti Mamluk berhasil merebut kekuasaan di Mesir dan menggantikan Dinasti Ayyubiyah. Namun, pengaruh Dinasti Ayyubiyah masih terasa kuat dalam budaya dan sejarah Mesir hingga saat ini.

Secara keseluruhan, Sultan Qalawun adalah seorang pemimpin yang pandai dalam bidang militer, administrasi, dan agama. Ia berhasil mempertahankan kekuasaan Dinasti Ayyubiyah di Mesir dan Syam dan memberikan kontribusi besar dalam mengalahkan pasukan Mongol. Kehidupan dan masa pemerintahan Qalawun menjadi bukti bahwa seorang yang berasal dari latar belakang yang rendah juga dapat menjadi pemimpin yang kuat dan sukses dalam mengelola negara.

Prestasi Sultan Qalawun

Sultan Qalawun memiliki banyak prestasi selama masa pemerintahannya yang sukses di wilayah Mesir dan Syam. Beberapa prestasi penting yang dihasilkan oleh Sultan Qalawun antara lain:

  1. Membangun Madrasah: Salah satu prestasi besar Qalawun adalah pembangunan madrasah (sekolah Islam) yang terkenal di Kairo, yaitu Madrasah Al-Nasiriyya pada tahun 1285. Madrasah ini dianggap sebagai salah satu institusi pendidikan Islam terbaik pada masanya dan masih berdiri hingga kini.
  2. Merebut kembali wilayah Syam: Pada masa pemerintahan Qalawun, Dinasti Ayyubiyah mengalami serangan dari pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan. Qalawun berhasil merebut kembali wilayah Syam dari pasukan Mongol dan mempertahankan Mesir dari serangan mereka.
  3. Membangun infrastruktur: Qalawun juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang progresif dalam membangun infrastruktur di Mesir. Ia membangun jalan-jalan dan jembatan untuk memudahkan transportasi dan memperbaiki sistem irigasi untuk meningkatkan produksi pertanian.
  4. Mengembangkan perdagangan: Qalawun berhasil memperluas perdagangan dan membangun hubungan dagang dengan negara-negara Eropa seperti Venesia dan Genoa. Ia juga membuka kantor perdagangan di Damaskus, Aleppo, dan Gaza.
  5. Meningkatkan stabilitas politik: Qalawun berhasil mengurangi konflik politik dan membawa stabilitas politik di wilayah kekuasaannya. Ia juga menerapkan sistem birokrasi yang efektif dan membantu memperbaiki administrasi dan keuangan negara.

Prestasi-prestasi tersebut menunjukkan keahlian dan kemampuan Qalawun sebagai seorang pemimpin yang sukses di bidang politik, militer, dan ekonomi. Ia dianggap sebagai salah satu pemimpin terbesar di Mesir dan wilayah sekitarnya pada masanya dan warisannya masih terasa hingga saat ini.

Bagaimana Sultan Qalawun Meninggal ?

Sultan Qalawun meninggal dunia pada tanggal 9 November 1290 M di kota Alanya di wilayah Anatolia, saat dalam perjalanan kembali dari Kampanye Militer melawan Kesultanan Seljuk Anatolia. Sultan Qalawun telah berhasil merebut beberapa kota penting di wilayah tersebut, tetapi ia terkena penyakit dan akhirnya meninggal dunia selama perjalanan pulang ke Mesir. Setelah kematiannya, putranya Al-Ashraf Khalil mengambil alih kekuasaan sebagai Sultan Ayyubiyah selanjutnya.